Islamic Way
Friday, 1 January 2016
Senarai Doa Lain-Lain
Doa untuk Maju Perniagaan & Kerjaya
Bacaan Selepas Solat
Asma Al-Husna
Zikir dan Doa Selepas Solat Fardhu
Doa Agar Dapat Bertemu Rasulullah di Dalam Mimpi
Doa Untuk Menghilangkan Stress,Cemas dan Gelisah
Doa untuk Menghilangkan Perasaan Risau,Sedih,Lemah,Malas,Takut,Lokek & Beban Hutang
Doa Melembutkan Hati DiBaca dr Jauh
Doa Putus Cinta Dan Melupakan Kekasih
Doa Supaya Allah swt Sentiasa Memelihara Diri Dan Ahli Keluarga Daripada Bahaya Dan Musibah
Doa Pendinding 6 Penggerak
Doa Terbakar Oleh Api yg Dibaca Oleh Nabi Ibrahim AS rawatan terbakar melecur
Doa Memelihara dari Bencana
Doa Supaya Senang Tidur
Doa Mohon di Naikkan Darjat
Doa Nabi Yunus Ketika Dalam Perut Ikan Paus
Doa Menambah Ilmu Pengetahuan
Doa Nabi Musa AS untuk Kelancaran Lisan
Doa Agar diberi Kemudahan (Mengikuti Ujian)
Doa Agar Diterima Amal Ibadah dan Taubat
Doa Nabi Sulaiman Untuk Kekayaan
Doa Nabi Isa Memohon Rezeki
Senarai Doa-Doa Tentang Jin Dan Sihir
Doa Menghalau Jin Dari Rumah
Doa Rawatan Untuk Orang Terkena Sihir
Doa Penunduk dan Juga Perisai dari Fitnah/Ilmu Hitam
Doa Supaya Tidak Diikut Oleh Jin/Syaitan Ketika Balik Malam
Doa Selamat Dari Gangguan Manusia,Jin dan Iblis
Doa Membatalkan Sihir
Doa Untuk Mengeluarkan Jin,Makluk Halus,Ilmu Sihir dan Santau
Doa Benteng Sihir,Doa Penawar Sihir Jarak Jauh dan Kaedah Membuat Minyak Zaiton Sebagai Penawar Sihir
Doa Menghindarkan Diri dari Di Pukau
Doa Penawar Sihir Dari Jauh
Senarai Info
3 Waktu Dilarang Mandi
8 Langkah Memasang Pendingding untuk Diri
Surat Dari Iblis
Mustajabkan Doa
20 Cara Menguatkan Iman
15 Rahsia Keajaiban Kaabah Yang Perlu Diketahui
Keutamaan dan Fadhilat Al-Muawwizat
10 Waktu Mustajab Untuk Berdoa
7 Orang Yang Doanya Mustajab
Rahsia Doa Mustajab Pada Hari Jumaat
Doa Lebih Mulia Di Sisi Allah SWT
Jangan Bercita-cita Untuk Mati
Adakah Solat Anda Diterima Allah swt..?
-Doa Nabi Isa Memohon Rezeki
Pada satu kesempatan Nabi Isa sedang berkumpul bersama para pengikutnya di tempat ibadah. Mereka meminta Nabi Isa supaya menurunkan makanan dan minuman dari langit. Secara kebetulan, orang-orang yang tidak percaya dengan kenabian Isa mengetahui permintaan itu. Rupanya mereka ingin membuktikan sendiri secara kasat mata kehebatan Nabi Isa. Akhirnya mereka meminta izin ikut bergabung dengan umat Nabi Isa.
Doa Nabi Isa Memohon Rezeki dalam Al Quran
Doa Nabi Isa Dalam Al Quran |
Nabi Isa berdiri, lalu melangkahkan kakinya. Ia meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya, kemudian menundukkan kepala untuk memulai bermunajat. ”Ya Allah Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit.” Saking khusu’nya berdoa, sampai-sampai ia menangis dan air matanya memasahi jenggotnya yang panjang.
Seketika turunlah makanan besar dari celah dua awan: satu awan di atasnya, satu awan di bawahnya. Saat itu orang-orang melihatnya penuh takjub. Nabi Isa melanjutkan doanya, “Ya Allah Tuhan kami, jadikanlah makanan ini sebagai rahmat dan jangan menjadi fitnah bagi kami.”
Makanan dari langit itu turun di hadapan Nabi Isa. Aroma dan baunya sangat harum, menggoda lidah siapa saja untuk segera menyantapnya. Nabi Isa tersungkur dalam keadaan sujud syukur yang diikuti oleh umatnya. Setelah itu mereka makan bersama. Bahkan orang-orang yang semula tidak percaya dengan Nabi Isa langsung meyakini ajaran-ajarannya. Sementara bagi pengikut Nabi Isa, mukjizat ini semakin mempertebal keimanannya kepada Allah SWT. Dikisahkan, makanan itu tidak habis-habis, meski dimakan oleh ribuan orang.
Penjelasan Singkat Doa Nabi Isa
Doa diatas merupakan doanya Nabi Isa a.s. ketika ditantang oleh para pengikutnya yang menginginkan bukti konkrit atas kemukjizatan yang dimiliki oleh seorang rasul.
Bagi setiap muslim yang mendambakan dan ingin limpahan rezeqi dari sisi Allah SWT, sudah selayaknyalah memperbanyak membaca doa ini dalam setiap kesempatan. Kisah Nabi Isa tersebut dapat dilihat dalam Al-Quran surah Al-Mâ'idah ayat 111-115. Diolah dari berbagai sumber.
Doa diatas merupakan doanya Nabi Isa a.s. ketika ditantang oleh para pengikutnya yang menginginkan bukti konkrit atas kemukjizatan yang dimiliki oleh seorang rasul.
Bagi setiap muslim yang mendambakan dan ingin limpahan rezeqi dari sisi Allah SWT, sudah selayaknyalah memperbanyak membaca doa ini dalam setiap kesempatan. Kisah Nabi Isa tersebut dapat dilihat dalam Al-Quran surah Al-Mâ'idah ayat 111-115. Diolah dari berbagai sumber.
Tags yang terkait dengan doa nabi isa: doa nabi isa menghidupkan orang mati
doa nabi isa mohon rezeki, doa nabi musa, nabi isa, nabi isa vs yesus, nabi isa dalam al quran, kisah nabi isa, silsilah nabi isa, cerita nabi isa, mukjizat nabi isa, nabi isa turun, nabi isa turun ke bumi.
doa nabi isa mohon rezeki, doa nabi musa, nabi isa, nabi isa vs yesus, nabi isa dalam al quran, kisah nabi isa, silsilah nabi isa, cerita nabi isa, mukjizat nabi isa, nabi isa turun, nabi isa turun ke bumi.
-Doa Lebih Mulia Di Sisi Allah SWT
Berdasarkan dua keterangan yang dijelaskan pada posting sebelumnya (doa adalah ibadah dan doa adalah otaknya ibadah), tidak ada yang lebih mulia kedudukkannya di sisi Allah selain doa. Hal ini dibenarkan oleh Rasulullah SAW. Beliau bersabda:
"Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, `Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah selain daripada doa. " (HR.Imam yang empat dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan Al Hakim).
Dalam ayat-Nya, Allah SWT menegaskan, "Inna akromakum 'indalloohi atqookum"; sesungguhnya yang paling mulia di antara manusia di sisi Allah itu hanyalah orang yang bertakwa. Ketahulilah, setinggi-tingginya derajat orang yang bertakwa ialah orang yang mencapai tingkat iman dan takwa kepada Allah yang paling paripurna (lengkap atau sempurna), dan ini hanyalah iman dan takwanya para rasul.
Setinggi-tingginya iman dan takwa adalah karena kekuatan dzikir kepada Allah. Mereka selalu sadar dan ingat kepada Allah sekalipun dalam keadaan tidur. Hatinya tetap tertambat kepada Allah, tidak mati seperti jasadnya.
Puncak dzikir kepada Allah adalah mengetahui bahwa "Tiada Tuhan selain Allah" yakni kalimat "Laa Ilaaha Illallooh." Menyadarkan manusia kepada keesaan Allah adalah dengan memusatkan seluruh aktivitas hidupnya sebagai ibadah kepada Allah SWT, dengan mengikuti petunjuk melalui perintah dan menjauhi larangan-Nya.
Tiada sebaik-baik sarana untuk melatih manusia agar selalu ingat kepada Allah selain shalat. Karenanya, shalat dilakukan dalam lima waktu sehari semalam. Waktu-waktu shalat yang lima itu semuanya bersambung-sambung dan waktunya jatuh pada saat manusia sedang dalam keadaan memulihkan tenaga dan pikirannya lantaran terkuras oleh pekerjaan.
Ingatlah, sebaik-baik orang yang shalat adalah orang yang khusyuk, dimana saat itu is sedang bermunajat kepada Allah dengan membaca tasbih, tahmid, dan tahlil agar doanya dikabulkan Allah. Setinggi-tingginya doa adalah memohon petunjuk Allah SWT. Oleh karena itu, membaca doa ini diwajibkan dalam shalat dan tidak sah shalat tanpa menyertakan doa ini yang terdapat dalam Fatihah,"... ihdinash shiroothol mustaqim."
Sebagian ulama menyatakan bahwa basmalah adalah ayat pertama dalam Fatihah. Lalu, basmalah itu diawali dengan kalimat 'Bi' yang dalam pengertian ilmu sastra arab (balaghoh) dapat diterjemahkan dengan makna isti'anah yakni doa memohon keberkahan kepada Allah dengan wasilah (ikatan, perhubungan,
pertalian) menyebut nama-Nya yang agung yaitu lafdzul jalalah.
Intinya, semua itu adalah doa. Para malaikat pun turut berdoa mendoakan manusia yang beriman kepada Allah, yang selalu mengungkap kalimat doanya lima kali sehari semalam. Terlebih ditambah dengan doa-doa pada tengah malam.
"Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, `Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah selain daripada doa. " (HR.Imam yang empat dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan Al Hakim).
Dalam ayat-Nya, Allah SWT menegaskan, "Inna akromakum 'indalloohi atqookum"; sesungguhnya yang paling mulia di antara manusia di sisi Allah itu hanyalah orang yang bertakwa. Ketahulilah, setinggi-tingginya derajat orang yang bertakwa ialah orang yang mencapai tingkat iman dan takwa kepada Allah yang paling paripurna (lengkap atau sempurna), dan ini hanyalah iman dan takwanya para rasul.
Setinggi-tingginya iman dan takwa adalah karena kekuatan dzikir kepada Allah. Mereka selalu sadar dan ingat kepada Allah sekalipun dalam keadaan tidur. Hatinya tetap tertambat kepada Allah, tidak mati seperti jasadnya.
Puncak dzikir kepada Allah adalah mengetahui bahwa "Tiada Tuhan selain Allah" yakni kalimat "Laa Ilaaha Illallooh." Menyadarkan manusia kepada keesaan Allah adalah dengan memusatkan seluruh aktivitas hidupnya sebagai ibadah kepada Allah SWT, dengan mengikuti petunjuk melalui perintah dan menjauhi larangan-Nya.
Tiada sebaik-baik sarana untuk melatih manusia agar selalu ingat kepada Allah selain shalat. Karenanya, shalat dilakukan dalam lima waktu sehari semalam. Waktu-waktu shalat yang lima itu semuanya bersambung-sambung dan waktunya jatuh pada saat manusia sedang dalam keadaan memulihkan tenaga dan pikirannya lantaran terkuras oleh pekerjaan.
Ingatlah, sebaik-baik orang yang shalat adalah orang yang khusyuk, dimana saat itu is sedang bermunajat kepada Allah dengan membaca tasbih, tahmid, dan tahlil agar doanya dikabulkan Allah. Setinggi-tingginya doa adalah memohon petunjuk Allah SWT. Oleh karena itu, membaca doa ini diwajibkan dalam shalat dan tidak sah shalat tanpa menyertakan doa ini yang terdapat dalam Fatihah,"... ihdinash shiroothol mustaqim."
Sebagian ulama menyatakan bahwa basmalah adalah ayat pertama dalam Fatihah. Lalu, basmalah itu diawali dengan kalimat 'Bi' yang dalam pengertian ilmu sastra arab (balaghoh) dapat diterjemahkan dengan makna isti'anah yakni doa memohon keberkahan kepada Allah dengan wasilah (ikatan, perhubungan,
pertalian) menyebut nama-Nya yang agung yaitu lafdzul jalalah.
Intinya, semua itu adalah doa. Para malaikat pun turut berdoa mendoakan manusia yang beriman kepada Allah, yang selalu mengungkap kalimat doanya lima kali sehari semalam. Terlebih ditambah dengan doa-doa pada tengah malam.
-Rahsia Doa Mustajab Pada Hari Jumaat
Allah SWT melebihkan hari Jum'at dari hari-hari lainnya dalam sepekan dengan banyak keutamaan. Di antaranya pada hari Jum'at terdapat suatu waktu yang doa seorang muslim pada waktu tersebut dikabulkan oleh Allah SWT, selama memenuhi syarat-syarat dan adab-adab berdoa.
Keutamaan terkabulnya doa pada waktu mustajab tersebut disebutkan dalam beberapa hadits. Di antaranya,
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bahwasanya beliau bersabda, "Sesungguhnya pada hari Jum'at terdapat suatu jam (waktu) tertentu, tidaklah seorang muslim mendapati waktu tersebut dan berdoa kepada Allah memohon kebaikan, melainkan Allah akan memenuhi permohonannya." Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam lalu bersabda, "Waktu tersebut hanya sebentar." (HR. Bukhari no. 6400 dan Muslim no. 852, dengan lafal Muslim).
Di kalangan ulama terdapat perbedaan pendapat mengenai kapan waktu mustajab tersebut. Sebagian ulama menyatakan sejak bakda Shubuh. Sebagian lain menyatakan sejak khatib naik mimbar sampai waktu dilaksanakan shalat Jum'at. Sebagian lain menyatakan waktu khatib duduk sebentar di antara dua khutbah. Dan sejumlah pendapat lainnya.
Pendapat yang paling kuat menyatakan waktu tersebut adalah satu jam terakhir di sore hari, yaitu satu jam sebelum matahari terbenam pertanda waktu shalat maghrib telah masuk. Hal ini berdasarkan sejumlah hadits shahih berikut,
Dari Abdullah bin Salam Radhiyallahu ‘Anhu berkata, "Saat itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sedang duduk, maka saya mengatakan, "Sesungguhnya kami (kaum Yahudi, sebelum ia masuk Islam, pent) mendapati dalam kitab Allah (Taurat, pent) bahwa pada hari Jum'at terdapat suatu jam (waktu) tertentu, tidaklah seorang mukmin mendapati waktu tersebut saat ia melaksanakan shalat dan berdoa kepada Allah memohon suatu keperluan, melainkan Allah akan memenuhi keperluannya."
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam memberi isyarat kepadaku (Abdullah bin Salam) lalu bersabda, "Atau sebagian waktu (tidak satu jam penuh, pent)." Aku (Abdullah bin Salam) berkata: "Anda benar, memang sebagian waktu saja." Abdullah bin Sallam lalu bertanya, "Waktu apakah ia?" Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menjawab, "Waktu (satu jam) terakhir dari waktu siang hari." Abdullah bin Sallam berkata: "Tetapi waktu tersebut bukan waktu untuk shalat."
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menjawab, "Ia adalah waktu shalat. Sebab, jika seorang mukmin menunaikan shalat (Ashar) kemudian duduk di tempatnya menunggu shalat berikutnya (Maghrib), maka sesungguhnya selama itu tengah mengerjakan shalat." HR. Ibnu Majah no. 1139, Al-hafizh Al-Bushiri berkata: Sanadnya shahih dan para perawinya tsiqah).
Dari Jabir bin Abdullah dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bahwasanya beliau bersabda, "Hari Jum'at terdiri dari dua belas jam. Tidak ada seorang muslim pun yang memohon sesuatu kepada Allah (pada suatu jam tertentu), melainkan Allah akan mengabulkannya. Maka carilah jam terkabulnya doa tersebut pada satu jam terakhir setelah shalat Ashar!" (HR. Abu Daud no. 1048 dan An-Nasai no. 1389, sanadnya baik, dinyatakan shahih oleh Al-Hakim, Adz-Dzahabi, An-Nawawi, dan Al-Albani, dan dinyatakan hasan oleh Ibnu Hajar al-Aasqalani).
Imam Sa'id bin Manshur meriwayatkan sebuah riwayat sampai kepada Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa sekelompok sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkumpul dan saling berdiskusi tentang satu jam terkabulnya doa pada hari Jum'at. Mereka kemudian bubar dan tiada seorang pun di antara mereka yang berbeda pendapat bahwa satu jam tersebut adalah satu jam terakhir pada hari Jum'at.
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari menyatakan riwayat imam Sa'id bin Manshur ini shahih. Beliau lalu berkata, "Pendapat ini juga dianggap paling kuat oleh banyak ulama seperti imam Ahmad bin Hambal dan Ishaq bin Rahawaih, dan dari kalangan madzhab Maliki adalah imam ath-Tharthusyi. Imam Al-‘Allai menceritakan bahwa gurunya, imam Ibnu Zamlikani yang merupakan pemimpin ulama madzhab Syafi'i pada zamannya memilih pendapat ini dan menyatakannya sebagai pendapat tegas imam Syafi'i."Wallahu a'lam bish-shawab.
Sumber: (muhib almajdi/arrahmah.com)
Tags yang terkait dengan waktu mustajab: waktu mustajab untuk doa, waktu mustajab sholat hajat, waktu mustajab di hari jumat, doa doa mustajab selepas solat, waktu yang baik untuk berdoa, waktu mustajab untuk berdoa forum.
Keutamaan terkabulnya doa pada waktu mustajab tersebut disebutkan dalam beberapa hadits. Di antaranya,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَنَّهُ قَالَ: «إِنَّ فِي الْجُمُعَةِ لَسَاعَةً، لَا يُوَافِقُهَا مُسْلِمٌ، يَسْأَلُ اللهَ فِيهَا خَيْرًا، إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ»، قَالَ: وَهِيَ سَاعَةٌ خَفِيفَةٌ.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bahwasanya beliau bersabda, "Sesungguhnya pada hari Jum'at terdapat suatu jam (waktu) tertentu, tidaklah seorang muslim mendapati waktu tersebut dan berdoa kepada Allah memohon kebaikan, melainkan Allah akan memenuhi permohonannya." Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam lalu bersabda, "Waktu tersebut hanya sebentar." (HR. Bukhari no. 6400 dan Muslim no. 852, dengan lafal Muslim).
Di kalangan ulama terdapat perbedaan pendapat mengenai kapan waktu mustajab tersebut. Sebagian ulama menyatakan sejak bakda Shubuh. Sebagian lain menyatakan sejak khatib naik mimbar sampai waktu dilaksanakan shalat Jum'at. Sebagian lain menyatakan waktu khatib duduk sebentar di antara dua khutbah. Dan sejumlah pendapat lainnya.
Pendapat yang paling kuat menyatakan waktu tersebut adalah satu jam terakhir di sore hari, yaitu satu jam sebelum matahari terbenam pertanda waktu shalat maghrib telah masuk. Hal ini berdasarkan sejumlah hadits shahih berikut,
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَلَامٍ، قَالَ: قُلْتُ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسٌ: إِنَّا لَنَجِدُ فِي كِتَابِ اللَّهِ: «فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ سَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُؤْمِنٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللَّهَ فِيهَا شَيْئًا إِلَّا قَضَى لَهُ حَاجَتَهُ» . قَالَ عَبْدُ اللَّهِ: فَأَشَارَ إِلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَوْ بَعْضُ سَاعَةٍ» ، فَقُلْتُ: صَدَقْتَ، أَوْ بَعْضُ سَاعَةٍ. قُلْتُ: أَيُّ سَاعَةٍ هِيَ؟ قَالَ: «هِيَ آخِرُ سَاعَاتِ النَّهَارِ» . قُلْتُ: إِنَّهَا لَيْسَتْ سَاعَةَ صَلَاةٍ، قَالَ: «بَلَى. إِنَّ الْعَبْدَ الْمُؤْمِنَ إِذَا صَلَّى ثُمَّ جَلَسَ، لَا يَحْبِسُهُ إِلَّا الصَّلَاةُ، فَهُوَ فِي الصَّلَاةِ»
Dari Abdullah bin Salam Radhiyallahu ‘Anhu berkata, "Saat itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sedang duduk, maka saya mengatakan, "Sesungguhnya kami (kaum Yahudi, sebelum ia masuk Islam, pent) mendapati dalam kitab Allah (Taurat, pent) bahwa pada hari Jum'at terdapat suatu jam (waktu) tertentu, tidaklah seorang mukmin mendapati waktu tersebut saat ia melaksanakan shalat dan berdoa kepada Allah memohon suatu keperluan, melainkan Allah akan memenuhi keperluannya."
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam memberi isyarat kepadaku (Abdullah bin Salam) lalu bersabda, "Atau sebagian waktu (tidak satu jam penuh, pent)." Aku (Abdullah bin Salam) berkata: "Anda benar, memang sebagian waktu saja." Abdullah bin Sallam lalu bertanya, "Waktu apakah ia?" Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menjawab, "Waktu (satu jam) terakhir dari waktu siang hari." Abdullah bin Sallam berkata: "Tetapi waktu tersebut bukan waktu untuk shalat."
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menjawab, "Ia adalah waktu shalat. Sebab, jika seorang mukmin menunaikan shalat (Ashar) kemudian duduk di tempatnya menunggu shalat berikutnya (Maghrib), maka sesungguhnya selama itu tengah mengerjakan shalat." HR. Ibnu Majah no. 1139, Al-hafizh Al-Bushiri berkata: Sanadnya shahih dan para perawinya tsiqah).
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: «يَوْمُ الْجُمُعَةِ ثِنْتَا عَشْرَةَ - يُرِيدُ - سَاعَةً، لَا يُوجَدُ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ شَيْئًا، إِلَّا أَتَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ، فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ»
Dari Jabir bin Abdullah dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bahwasanya beliau bersabda, "Hari Jum'at terdiri dari dua belas jam. Tidak ada seorang muslim pun yang memohon sesuatu kepada Allah (pada suatu jam tertentu), melainkan Allah akan mengabulkannya. Maka carilah jam terkabulnya doa tersebut pada satu jam terakhir setelah shalat Ashar!" (HR. Abu Daud no. 1048 dan An-Nasai no. 1389, sanadnya baik, dinyatakan shahih oleh Al-Hakim, Adz-Dzahabi, An-Nawawi, dan Al-Albani, dan dinyatakan hasan oleh Ibnu Hajar al-Aasqalani).
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: التَمِسُوا السَّاعَةَ الَّتِي تُرْجَى فِي يَوْمِ الجُمُعَةِ بَعْدَ العَصْرِ إِلَى غَيْبُوبَةِ الشَّمْسِ.
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, "Carilah satu jam yang diharapkan pada hari Jum'at pada waktu setelah shalat Ashar sampai waktu terbenamnya matahari!" (HR. Tirmidzi no. 489, di dalamnya terdapat seorang perawi yang lemah bernama Muhammad bin Abi Humaid az-Zuraqi. Namun hadits ini diriwayatkan dari jalur lain oleh Ath-Thabarani dalam Al-Mu'jam al-Awsath dan dikuatkan oleh hadits Jabir bin Abdullah dan Abdullah bin Salam di atas).Imam Sa'id bin Manshur meriwayatkan sebuah riwayat sampai kepada Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa sekelompok sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkumpul dan saling berdiskusi tentang satu jam terkabulnya doa pada hari Jum'at. Mereka kemudian bubar dan tiada seorang pun di antara mereka yang berbeda pendapat bahwa satu jam tersebut adalah satu jam terakhir pada hari Jum'at.
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari menyatakan riwayat imam Sa'id bin Manshur ini shahih. Beliau lalu berkata, "Pendapat ini juga dianggap paling kuat oleh banyak ulama seperti imam Ahmad bin Hambal dan Ishaq bin Rahawaih, dan dari kalangan madzhab Maliki adalah imam ath-Tharthusyi. Imam Al-‘Allai menceritakan bahwa gurunya, imam Ibnu Zamlikani yang merupakan pemimpin ulama madzhab Syafi'i pada zamannya memilih pendapat ini dan menyatakannya sebagai pendapat tegas imam Syafi'i."Wallahu a'lam bish-shawab.
Sumber: (muhib almajdi/arrahmah.com)
Tags yang terkait dengan waktu mustajab: waktu mustajab untuk doa, waktu mustajab sholat hajat, waktu mustajab di hari jumat, doa doa mustajab selepas solat, waktu yang baik untuk berdoa, waktu mustajab untuk berdoa forum.
Subscribe to:
Posts (Atom)